Senin, 20 Juni 2016

SmartSchool Medan, SMK Yang Benar-Benar SMK

Siswa-siswi SMK Smart saat mengadakan studi kunjungan
ke Metro TV di Jakarta.
Saat ini, pemerintah benar-benar menggalakkan “SMK Bisa” sebagai sistem belajar di Indonesia untuk anak SMK agar bisa mengurangi pengangguran dikemudian hari. SMK, terbagi atas beberapa jurusan. Tak sedikit sekolah berlabel kejuruan yang setelah siswa-siswinya tamat malah terancam menganggur. Namun, itu bukanlah masalah bagi siswa SMK Smart. Sekolah yang sarat akan prestasi ini, menjadi titik acuan bagi anak SMK yang berada di Medan dan sekitarnya untuk lebih leluasa mengerjakan minat mereka. Suasana sekolah yang terletak di Jl. William Iskandar, Komplek MMTC Blok B/29-2 Medan Estate, Percut Sei Tuan ini boleh dikatakan sunyi. Bahkan beberapa ruangan terbilang kosong. Bukan berarti sekolah ini tak memiliki siswa, melainkan siswa-siswinya sedang mengerjakan praktik sesuai jurusannya masing-masing. SMK Smart merupakan salah satu sekolah yang tidak mendudukkan siswa-siswinya di kelas.


Beberapa siswa-siswi SmartSchool Medan saat mengikuti
Workshop bersama Animator Indonesia, Rini Sugianto
Berbeda diantara sekolah-sekolah lainnya, SMK ini memfokuskan 75% praktek dan fokus pembentukan skill murid-muridnya. Itu artinya, sekolah ini lebih memprioritaskan para muridnya untuk bekerja setelah tamat. Sekolah ini terbilang unik. Karena jika sekolah lain hanya menerapkan 3 bulan saja program PKL, SmartSchool menerapkan sistem setahun menimba ilmu di sekolah, dan setahun magang di Industri. Kepala Sekolah SMK Smart School, Susanto menuturkan beberapa kemitraan SMK Smart School tempat siswa melakukan praktik antara lain di Universitas Bina Nusantara, Multi Media Nusantara Jakarta, Lim Kom Wing Malaysia, The One Acamedemy Malaysia, Pusat Pelayanan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Open Courseware Consortium, Institut Teknologi Telkom, dan Stikom Bali dan masih banyak lagi. Tidak hanya anak SMK, mereka yang masih duduk di bangku SMP pun bisa belajar serasa anak SMK apabila prestasinya sudah mencukupi.


Kepala Sekolah SMP dan SMK Smart dan siswa-siswinya berfoto
bersama Andrew Gordon, Animator Pixar Studio saat menghadiri
seminar di Malaysia.
Sejak kelas naik kelas II, siswa sudah diberikan penunjukkan untuk melakukan praktik di tempat kemitraan untuk mengerjakan projek sesuai jurusan. Untuk masalah prestasi, SmartSchool Medan tidak boleh dipandang sebelah mata. Sejak angkatan pertama, sekolah ini sudah menerapkan prestasi-prestasi untuk setiap bidangnya. Di tahun 2012 lalu, jurusan Multimedia Broadcasting telah menorehkan prestasi sebagai juara 3 untuk Lomba Film Pendek Tingkat Nasional di tahun 2012 dari Ditjen Pajak Republik Indonesia. Untuk jurusan Animasi, SmartSchool merupakan salah satu Finalis dari Kompetisi Film Animasi Pendek HelloFest, Jakarta 2014.

Dimas Saputra dan M. Taufik Akbar meraih prestasi di Kontes
Gaming Nasional ProtoWar 2014. Dimas Saputra
meraih beasiswa tingkat S1 di kampus Bina Nusantara.
Sedangkan untuk Rekayasa Piranti Lunak atau RPL, SmartSchool merebut gelar juara kedua di Kontes Gaming Nasional ProtoWar 2014, dan mendapat beasiswa untuk kuliah di Teknik Informatika di Bina Nusantara. Dalam bidang bahasa, prestasinya pun cukup memukau. SmartSchool mendapat gelar juara 3 untuk Lomba Debat Bahasa Mandarin Tingkat Propinsi di 2014, dan merupakan salah satu utusan Sumatera Utara ke Lomba Tingkat Nasional.

1 komentar: